Jumat, 05 Juli 2013

Anak pintar, kuat & bijaksana yang lahir pada bulan Mei

Danish Mayza Wirabuana, itulah nama yang kami berikan untuk malaikat kecil kami yang tercinta.... yang artinya Danish (ilmu pengetahuan, intelijen,kebijaksanaan) ; Mayza (bulan mei + izza yang artinya kuat); wirabuana itu diambil dari nama ayahnya.

20 Mei 2013... awal kehidupanku sebagai seorang ibu. Jabatan yang sangat mulia tapi memang penuh banyak pengorbanan. Setelah 40 minggu lebih 3 hari akhirnya Danish pun lahir dengan cara SC alias operasi sesar , seperti yg telah di anjurkan dokter. Kontraksi Danish terjadi jam 11 malam pada 19 mei 2013, lalu terus berlanjut hingga esok paginya. Jam 6 pagi aku, suami dan bapak menuju Rs.Bunda Margonda Depok. Kami sampai disana pukul 6.30, lalu aku segera masuk ruang bersalin dan dites aktivitas bayi. Hasil tes, bayi masih kuat, tapi cek dalam belum ada pembukaan. Lalu aku disuruh sarapan lalu , tes darah, lalu berpuasa dari jam 9 pg. Operasi dilakukan jam 15.00. Semua berjalan begitu cepat dan menegangkan, sampai2 saya memaksa suami harus boleh masuk ruang operasi. Padahal untuk pasien kamar utama gak boleh masuk suaminya , hanya untuk pasien vip-lah yang boleh. Diskriminasi, untunglah dokter dian memperbolehkan suami untuk menemani di dalam.

Tepat pukul 15.30 , lahirlah Danish .... moment yang sangat mengharukan bagi kami orangtuanya. Terima kasih Allah.. kau telah memberi kami anak yang sehat dan sempurna...



Danish lahir dengan berat 3,65kg dan panjang 49 cm. It's a big baby boy ^_^
Semua normal pada saat itu, hanya ada tanda biru di pipi kanan nya seperti memar. Tapi alhamdulilah sekarang sudah hilang.

Kulit danish pada hari pertama bagus mulus, hanya tanda biru di pipi kirinya belum hilang. Memasuki hari kedua kesokan harinya mulai muncul bercak merah-merah di wajahnya. Kata dokter anak, itu akibat alergi karena bawaan orang tuanya. Haaa??? aku merasa gak punya alergi makanan apapun, begitupula ayahnya. Tidak percaya kok anakku bisa alergi, padahal minum ASI pun belum.


Lalu hari ke-3 dan ke-4 , bercak merah dimuka Danish makin parah, seddih sekali melihatnya. Aku diminta dokter untuk tidak makan makanan yang berpotensi alergi seperti: Telur, Seafood, Kacang Tanah, Susu Sapi, Coklat, sampai dengan kulitnya membaik. Lalu setelahnya aku diminta untuk observasi mencoba makanan itu satu persatu setiap minggunya, bila muncul merah2 segera hentikan, berarti Danish alergi terhadap makanan tersebut. Oke I'll do it well..


Aku baru mulai belajar menyusui danish di hari ke-3, selain karena kondisi ku pasca SC mulai membaik, aku  juga mulai sadar anakku sudah 2 hari tidak makan. Kasihan, walaupun secara teori bayi bisa bertahan sd 72 jam tanpa makan. Lalu kaka ipar mengingatkanku untuk segera mulai menyusui, oke.. coba perlekatan seperti di teori laktasi. Busyettt..susah nya. Mana baby danish gak ma kalau disodorkan puting , maunya dia tangkap sendiri. Hahaha..lucu sekali. Tapi memang sakit sekali awal menyusui itu, dan akhirnya putingku lecet kanan kiri . Tapi tetap aku susui, meskipun sepertinya yang keluar hanya cairan bening. Namanya itu 'KOLOSTRUM'.

Memasuki hari ke 4, saatnya persiapan pulang. Semua barang sudah kurapihkan. Tinggal menunggul hasil cek bilirubin danish.menanti sudah tdk sabar ingin bawa danish pulang. Tapi... ternyata hasil lab Bilirubin danish 12,1 (nilai normalnya 12) dianjurkan dokter untuk disinar/ fototerapy. Rasanya bingung, takut..cemas, dan berusaha menahan tangis. Kalau nangis nanti asi nya ga keluar ..itu yg aku ucapkan dari hati.

Aku terus menahan emosi, diam dan bingung tapi coba tetep rileks, toh ini masalah biasa yg sering dihadapi bayi kuning..akibat kekurangan pasokan nutrisi asi. Akhirnya suster meminjamkan aku pompa elektrik. Sakittttttt..... ya Allah, akhirnya aku menangis karena gak kuat, tapi yang ada asi nya malah bercampur darah karena putingku memang sudah 2 hari sejak menyusi dannish itu lecet kanan kiri. Bingung..kacau balau perasaanku. Mana ibu ku terus saja marah2 karena aku membiarkan danish kurang asi, tanpa memberinya sufor untuk tambahan nutrisi karena memang nyatanya asiku sedikit. 1 jam berlalu danish menangis terus, akhirnya kupatahkan cita2 ku untuk ASIXcklusive. Kami (ayah dan ibu danish) memutuskan untuk memberinya sufor dan tanda tangan form persetujuan pemberian sufor. Saat itu aku cuma berfikir 'anakku lapar dan harus makan agar supaya berhenti menangis,supaya fototerspinya berhasil, danish gak kuning lagi, danish bisa cepat pulang, sedangkan  kondisiku ga memungkinkan untuk produksi asi, gak bisa egois untuk mencapai asi exclusive, aku ga boleh membiarkan anakku terlalu lama disnar kepanasan dan kehausan, ibu macam apa yg tega lihat anaknya spt itu, sufor toh itu bukan racun..."

Ini foto danish yg selalu buat aku mau menangis kalau melihatnya :


Aku ga bisa tidur, makan pun tak enak sehari itu. Takut dan merasa bersalah dengan anaku . Ke egoisanku ingin asi exclusive bikin danish menderita. Mulai saat itu aku berteriak dalam hati 'say no to asix' it's all bullshit !

Berdoa dan terus mencoba mengumpulkan asi ku via pompa. Sudah agak tenang karena melihat danish sudah tenang di sinar. Jadi danish minum sufor, lalu sore aku berhasil memompa 50 ml aku dengan bangga menyetorkannya ke suster. Lalu setelah isya aku bisa mompa asi lagi 60 ml lalu ku setor lagi.

Pagi harinya alhamdulillah diberikan oleh Allah 100 ml. Saat bertemu suster di ruang bayi , ada yg berkata padaku 'wah hebattt asinya banyak' bersyukur dan terus bersyukur. Aku yakin anakku bisa pulang hari ini. Dan alhamdulillah nilai bilirubin danish turn drastis jadi 9. Dan bahagianya hatiku... saat suster bayi meminta baju ganti untuk pulang danish hari itu juga. Terima kasih ya Allah... Kami orang tuanya semua bersyukur, ibu bapak, kakek dan nenek nya semua bersyukur. Pulang dengan bahagia djemput oleh bapak dan ibu ku juga ibu mertua, sangat terharu. Dalam hati aku janji gak akan egois lagi untuk Asix, jadi sekarang sampai sekarang aku tetap memberi danish asi dan sufor secara teratur. Jadi asi tetap sufor pun mensupport asi.

WELCOME HOME BABY DANISH...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar